Setelah melahirkan 99 cahaya di langit eropa dan bulan terbelah di angit amerika, Hanum dan Rangga akhirnya melanjutkan seri trilogi ‘langit’nya itu dengan karya baru bertajuk “Sangkakala di langit andalusia”. Novel dengan halaman berjumlah 484 halaman ini diluncurkan 18 juli 2022 oleh republika penerbit. Pasangan novelis ini membuat mahakaryanya setelah riset panjang di Spanyol, Eropa, pada tahun 2014 sampai 2016. “Sangkakala di Langit Andalusia” pun akhirnya rampung setelah disusun selama 6 tahun.
Mengangkat
genre historical fiction, “sangkakala di langit andalusia” membagikan beragam
fakta sejarah islam di Andalusia. Melalui tokoh utama bernama Rammar ibnu
Baqar, pemuda yatim piatu penghafal alquran terakhir di Andalusia, pembaca
diajak kembali pada tahun 1492 dimana situasi muslim saat itu sangat mencekam
dan mengkhawatirkan. Dibawah pemerintahan Ferdinand dan Isabella, Granada tidak
lagi menjadi tempat aman untuk muslim bermukim. Masyarakat muslim Granada malah
terusir dan terasingkan dari negara mereka sendiri.
Mengambil
latar Perang Granada yakni perang antara Bani Nashri dan Monarki Katolik ratu
Isabella I dari Kastilia dan raja Ferdinand II dari Aragon. Disinilah Rammar
diuji, antara membalaskan dendam kematian orang tuanya dan melawan inkuisitor
monarki pimpinan kardinal Ximenes de Cisneros, atau membela umat. Sebab
kepemimpinan Ferdinand dan Isabella membawa kesengsaraan kepada umat muslim
yang tinggal di Andalusia.
Cara
kepemimpinan yang otoriter serta diktator membuat umat muslim sangat tersiksa.
Meluncurkan agama islam kepada jurang kehancuran. Janji manis yang tertulis
diawal kini hanyalah tinta diatas kertas. Menuntut muslim tak punya pilihan
selain syahid atau murtad. Namun, umat muslim Almohad tak tinggal diam. Almohad
yang dianggap pemberontak memiliki cara untuk memperjuangkan umat islam di
andalusia. Melalui teka-teki Almansoor yang akan menyibak rahasia-rahasia masa
lalu orang tua rammar dan mengungkap identitas asli inkuisitor Ximenes de
Cisneros.
Hanum dan
Rangga sukses mengantarkan pembaca menelusuri setiap alur novelnya. Fakta
sejarah yang dibungkus dengan sangat menarik, serta alur maju mundur yang tidak
kompleks membuat pembaca semakin tepukau setelah menyingkap misteri-misteri
yang tak terduga. Tak hanya kisah sejarah, Hanum dan Rangga juga menuturkan
eksplorasi mereka dalam meneliti sejarah tersebut, tanpa mengganggu cerita
utama mereka.
Gaya bahasa
yang unik serta mudah dipahami membuat pembaca betah berlama-lama menekuri buku
ini. Hanya saja, karena sejarah yang cukup panjang, sebagian pembaca mungkin
akan sulit mengingat tokoh yang terlalu banyak. Mungkin akan ada beberapa peran
yang terlupakan sehingga membuat pembaca kebingungan dengan tokoh serta nama
yang tidak biasa. Tapi, hal ini tidak akan menjadi masalah karena alur yang
mudah dipahami dapat menuntun pembaca kembali kepada cerita.
Terlepas
dari ketidaksempurnaannya, secara keseluruhan, buku ini cocok untuk seluruh
kalangan dari remaja terutama kamu yang tertarik dengan sejarah tanpa ingin
merasa bosan. Pesan-pesan keagamaan dan moral yang disisipkan dengan halus
membuat pembaca dapat mengambil pelajaran dengan senang hati dan lapang dada.
Melalui novel “Sangkakala di Langit Andalusia” kita dapat memahami bahwa hidup
tak bisa selalu berjalan sesuai keinginan kita. Akan ada kalanya kita harus
menerima takdir yang telah digariskan dengan lapang dada. Hanum dan Rangga
berhasil menenun serangkaian pesan moral yang mendalam, bagaikan anyaman sutra
yang lembut dan indah. Melalui bait-bait sejarah dan perjuangan, tersirat
ajaran yang penuh hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar