Selasa, 04 Maret 2025

Resensi Buku - SANGKAKALA DI LANGIT ANDALUSIA

 


SANGKAKALA DI LANGIT ANDALUSIA

 

Setelah melahirkan 99 cahaya di langit eropa dan bulan terbelah di angit amerika, Hanum dan Rangga akhirnya melanjutkan seri trilogi ‘langit’nya itu dengan karya baru bertajuk “Sangkakala di langit andalusia”. Novel dengan halaman berjumlah 484 halaman ini diluncurkan 18 juli 2022 oleh republika penerbit. Pasangan novelis ini membuat mahakaryanya setelah riset panjang di Spanyol, Eropa, pada tahun 2014 sampai 2016. “Sangkakala di Langit Andalusia” pun akhirnya rampung setelah disusun selama 6 tahun.

Mengangkat genre historical fiction, “sangkakala di langit andalusia” membagikan beragam fakta sejarah islam di Andalusia. Melalui tokoh utama bernama Rammar ibnu Baqar, pemuda yatim piatu penghafal alquran terakhir di Andalusia, pembaca diajak kembali pada tahun 1492 dimana situasi muslim saat itu sangat mencekam dan mengkhawatirkan. Dibawah pemerintahan Ferdinand dan Isabella, Granada tidak lagi menjadi tempat aman untuk muslim bermukim. Masyarakat muslim Granada malah terusir dan terasingkan dari negara mereka sendiri.

Mengambil latar Perang Granada yakni perang antara Bani Nashri dan Monarki Katolik ratu Isabella I dari Kastilia dan raja Ferdinand II dari Aragon. Disinilah Rammar diuji, antara membalaskan dendam kematian orang tuanya dan melawan inkuisitor monarki pimpinan kardinal Ximenes de Cisneros, atau membela umat. Sebab kepemimpinan Ferdinand dan Isabella membawa kesengsaraan kepada umat muslim yang tinggal di Andalusia.

Cara kepemimpinan yang otoriter serta diktator membuat umat muslim sangat tersiksa. Meluncurkan agama islam kepada jurang kehancuran. Janji manis yang tertulis diawal kini hanyalah tinta diatas kertas. Menuntut muslim tak punya pilihan selain syahid atau murtad. Namun, umat muslim Almohad tak tinggal diam. Almohad yang dianggap pemberontak memiliki cara untuk memperjuangkan umat islam di andalusia. Melalui teka-teki Almansoor yang akan menyibak rahasia-rahasia masa lalu orang tua rammar dan mengungkap identitas asli inkuisitor Ximenes de Cisneros.

Hanum dan Rangga sukses mengantarkan pembaca menelusuri setiap alur novelnya. Fakta sejarah yang dibungkus dengan sangat menarik, serta alur maju mundur yang tidak kompleks membuat pembaca semakin tepukau setelah menyingkap misteri-misteri yang tak terduga. Tak hanya kisah sejarah, Hanum dan Rangga juga menuturkan eksplorasi mereka dalam meneliti sejarah tersebut, tanpa mengganggu cerita utama mereka.

Gaya bahasa yang unik serta mudah dipahami membuat pembaca betah berlama-lama menekuri buku ini. Hanya saja, karena sejarah yang cukup panjang, sebagian pembaca mungkin akan sulit mengingat tokoh yang terlalu banyak. Mungkin akan ada beberapa peran yang terlupakan sehingga membuat pembaca kebingungan dengan tokoh serta nama yang tidak biasa. Tapi, hal ini tidak akan menjadi masalah karena alur yang mudah dipahami dapat menuntun pembaca kembali kepada cerita.

Terlepas dari ketidaksempurnaannya, secara keseluruhan, buku ini cocok untuk seluruh kalangan dari remaja terutama kamu yang tertarik dengan sejarah tanpa ingin merasa bosan. Pesan-pesan keagamaan dan moral yang disisipkan dengan halus membuat pembaca dapat mengambil pelajaran dengan senang hati dan lapang dada. Melalui novel “Sangkakala di Langit Andalusia” kita dapat memahami bahwa hidup tak bisa selalu berjalan sesuai keinginan kita. Akan ada kalanya kita harus menerima takdir yang telah digariskan dengan lapang dada. Hanum dan Rangga berhasil menenun serangkaian pesan moral yang mendalam, bagaikan anyaman sutra yang lembut dan indah. Melalui bait-bait sejarah dan perjuangan, tersirat ajaran yang penuh hikmah.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar